LIMA PULUH DELAPAN HARI DI BAWAH LANGIT QURAN
By Administrator Jumat, 18 September 2015 - 11:50:38 WIB 0 Komentar Dibaca: 17076 kali

H. Deden Muhammad Makhyaruddin Al-Munjy

DAFTAR ISI


PENDAHULUAN

Pasal I

I’DAD[1]

Pasal II

KAIFIYYAH[16]
(Proses dan Tata Cara Melangsungkan Kegiatan Menghapal)

Pasal III

MUHAFAZAH[38]

PENUTUP


Sebelum Membaca Tulisan Ini Penulis Berharap Agar Anda Membacakan Surat al-Fatihah Satu Kali Lalu Hadiahkan Kepada Penulis, Istri, Keluarga, Orang Tua, Karib Kerabat, Teman-Teman, dan Guru-Guru Penulis. Al-Fatihah!

(Jadilah Hafizh Hafizhah; Langkah-Langkah Stratejik Menghapal Al-Quran Berdasarkan Pengalaman Penulis yang Khatam dan Hapal al-Quran 30 Juz dalam waktu 58 hari)

Tulisan ini saya persembahkan untuk istri tercinta yang sampai saat tulisan ini selesai ditulis sedang mengikuti UAS - V di Institut Ilmu Al-Quran Jakarta

PENDAHULUAN

Siapa yang tidak mau hapal al-Quran. Penulis yakin, semua orang mukmin tentu sangat menginginkan bisa hapal al-Quran, karena al-Quran adalah cita-cita mereka yang paling tinggi. Telah banyak ayat-ayat dalam al-Quran yang menjelaskan keutamaan para penghapal al-Quran, dan telah banyak pula riwayat hadits dari Nabi SAW yang menceritakan fadhilah-fadhilah menghapal al-Quran. Sehingga, sejak zaman diturunkannya sampai kini, telah lahir ribuan hafizh dan hafizhah yang tersebar di negeri-negeri kamu muslimin. Lembaga-lembaga tahfizh didirikan, dan buku-buku ditulis untuk memberikan motivasi, metode, dan tips menghapal al-Quran dalam rangka mencetak generasi-generasi huffazh yang tak lekang oleh zaman yang kian suram. Keberadaan mereka di akhir zaman laksana bintang-bintang yang bersinar di tengah kegelapan malam.

Di balik kemudahannya untuk dihapal, al-Quran mempunyai cara sendiri untuk menguji keikhlasan para pembaca dan penghapalnya. Dan di balik ujian ini, setan turun tangan, agar mereka tidak mampu bersabar menghadapi ujian itu. Pada masa-masa ujian itu, lembaga tahfizh yang dipilihnya kadang tidak lagi dapat membantunya, aneka tips dan metode yang tertulis dalam ratusan buku kadang tidak besar lagi pengaruhnya. Ingat, dalam kondisi seperti itu, tidak salah menggantungkan keadaan kepada lembaga, metode, dan tips, tetapi alangkah baiknya apabila menggantungkannya kepada al-Quran itu sendiri. Al-Quran adalah lembaga, al-Quran adalah metode, dan al-Quran adalah tips. Karena itu, melalui tulisan ini, penulis ingin berbagi pengalaman sewaktu penulis menghapal al-Quran dan bagaimana langkah-langkah penulis dalam menghadapi ujian-ujian yang disuguhkan oleh al-Quran, mulai dari awal hingga akhir.

Untuk lebih akrab, penulis memilih meyajikan tulisan ini dengan bahasa sehari-hari, karena tulisan ini tidak untuk dibaca seperti buku pada umumnya. Tetapi sekedar curhat yang sewaktu-waktu dapat di buka untuk memperbaharui semangat. Karena itu, tinggalkanlah tulisan ini, jika ternyata dengan membacanya, waktu menghapal anda menjadi terganggu. Maka, seiring tangan menghulurkan, semoga Allah SWT melahirkan banyak huffazh melalui tulisan ini, dan menghantarkan kami (penulis, istri, orang tua, karib kerabat, dan guru-guru) kepada keridhoanNya. Seandainya terdapat salah dalam tulisan ini, kiranya pembaca sudi meluruskannya, memaafkan kekhilafan penulis, dan memintakan ampunan kepada Allah SWT untuk penulis. Yang benar dari Allah SWT, dan yang salah dari kelfaan penulis. Wa Billahit Taufiq.

 

LANJUT PASAL 1

leave a comment